Labels

Thursday 24 September 2015

Kearifan Lokal Dalam Kesiapsiagaan Bencana

Mungkin kita pernah bertanya, apa kira-kira yang dilakukan masyarakat setempat jika terjadi gempa bumi, banjir, tanah longsor atau bencana lain di masa yang lampau ? Apakah pada saat itu sudah ada yang namanya manajemen bencana ? apakah saat itu sudah ada yang namanya kesiapsiagaan ? Apa yang mereka lakukan pada saat itu dalam menghadapi ancaman bencana ? Bagaimana mereka saat itu bisa pulih kembali setelah terjadi bencana ? Terkadang kita mungkin berpikir apa yang dilakukan mereka saat itu lebih baik daripada apa yang kita lakukan sekarang. Mereka saat itu mungkin berpikir jauh lebih ke depan daripada apa yang kita pikirkan saat ini. Mereka saat itu mungkin lebih peduli terhadap lingkungan daripada kita saat ini.

Apakah kebijakan dan implementasi penanggulangan bencana yang dibuat oleh pemerintah atau organisasi profesional lainnya sudah sesuai dengan karakterisktik suatu daerah dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat ?

Kearifan lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan dan lokal. Kearifan adalah suatu pemahaman dan kesadaran yang mendalam tentang orang, benda, peristiwa atau situasi sehingga persepsi, penilaian, dan tindakan yang dilakukan berdasarkan pemahaman dan kesadaran tersebut. Sesangkan Lokal bisa diartikan sebagai satu tempat.

Jadi secara garis besar kita bisa mengatakan bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan atau kesadaran yang diwarisi secara turun temurun yang sudah menyatu dengan masyarakat dan budaya setempat.

Terkadang kita melihat bahwa masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana sebagai “orang yang lemah” atau bahkan sebagai “calon korban” sehingga kita sebagai pihak luar akan datang “membawa/memberikan pengetahuan terkini” dalam berbagai bentuk. Kita tidak berpikir bahwa sebenarnya masyarakat lokal itu sendiri mempunyai kapasitas dalam kesiapsiagaan. Dari contoh di atas, bisa terlihat bahwa sebenarnya kita membutuhkan suatu cara untuk menggabungkan metode-motode lokal dengan teknik-teknik serta informasi dan pengetahuan baru agar kesiapsiagaan bisa lebih efektif.

Untuk mewujudkan hal itu maka dibutuhkan kerjasama yang erat dari semua pemangku kepentingan baik itu dari pemerintah, organisasi profesional, akademisi maupun masyarakat lokal itu sendiri.

No comments:

Post a Comment