Labels

Saturday 26 September 2015

Cara Download Youtube di Smartphone Andorid

Youtube adalah situs berbagi video terbesar didunia. Situs milik Google tersebut pada awalnya hanya dapat di buka melalui Desktop, namun seiring perkembangan tekhnologi dan sejak Google mengambil alih Youtube, situs tersebut mengalami perubahan yang cukup besar dari segi fitur.



Dengan berkembangnya perangkat Android maka saat ini banyak sekali yang membuka situs Youtube melalui perangkat Androidnya, Google sendiri selaku developer Android memiliki aplikasi khusus untuk Youtube di Android. Namun terdapat sedikit kekurangan dalam aplikasi tersebut. Kekurangannya yaitu pengguna tidak dapat menyimpan/download video Youtube menggunakan aplikasi bawaan Android tersebut.



Maka dari itu Tama Gochi akan menjelaskan Cara Download Youtube di Smartphone Andorid

Ikuti beberapa langkah dibawah ini :

1. Download dan install Dantex YouTube Downloader 4.4.2

2. Setelah terinstall, buka aplikasi Youtube lalu cari video yang ingin di download

3. Play video tersebut lalu klik tombol Share ( kanan atas )

4. Akan muncul jendela baru kemudian pilih Youtube Downloader

5. Pilih kualitas video yang ingin di download tersebut lalu pilih Download here

6. Tunggu hingga proses download selesai

Sekian dulu artikel tentangCara Download Youtube di Smartphone Andorid Menggunakan Dantex Youtube Downloader. Semoga sukses

Friday 25 September 2015

Kumpulan Kata-kata Bijak Islami

Kumpulan kata-kata bijak islam

•Seorang Muslim wajib mempelajari ilmu yang diperlukan untuk menghadapi kondisi dirinya, apapun ujud kondisi itu (Az Zarnuji).

•Memuji diri sendiri bisa mengurangi wibawa di hadapan manusia dan tidak disukai oleh Allah.

•Dalam menuntut ilmu hendaklah diniatkan untuk mensyukuri atas kenikmatan akal dan kesehatan badan,bukan untuk mencari popularitas dan harta.

•Janganlah bersedih karena Allah bersamamu dan DIA-lah Dzat yang paling dekat denganmu.

•Menuntut ilmu hukumnya Fardlu bagi setiap Muslim maupun Muslimah (Rasulullah SAW).

•Jangan risaukan apa yang tidak kita miliki, risaukan hati saat tak bersungguh-sungguh mensyukuri setiap pemberian-Nya.

•Penuntut ilmu wajib niat sewaktu belajar, sebab niat itu merupakan pokok dalam segala perbuatan.

•Semakin kita terlalu berharap selain kepada Allah, maka bersiap-siaplah kita untuk semakin kecewa.

•Ilmu Fiqih adalah panglima unggulan menuju kebaikan & taqwa & dialah adilnya adil. Ia ilmu penunjuk ke jalan hidayah.

•Jangan kau temani pemalas,hindarilah semua tingkahnya,banyak orang saleh menjadi rusak krn imbas dari orang lain.

•Lupakan semua kebaikan yg pernah kita perbuat. Sebaliknya, ingat2 terus semua dosa kita yg lalu meski sudah kita tinggalkan (Haddad Alwi).

•Barangsiapa memperbanyak kebaikan, berarti dia juga memperbanyak teman.

•Renungkanlah Cinta yang diberikan Allah untuk kita. Niscaya kita tak kan kuasa menghitung berapa banyak cintaNYA yg diberikan pada kita.

•Harta adalah pelayan kita, bukan majikan kita, maka dr itu jangan jadikan harta seperti majikan (Imam Ghozali).

•Ilmu Fiqih adalah benteng penyelamat dari segala bencana. Seorang Faqih wira’i, sungguh lebih berat setan menggodanya dibanding abid seribu.

•Sahabat yg tak akan berpisah, saat hadir, bepergian, tidur dan saat jaga atau bahkan selama hidup & mati hanyalah Allah SWT.

•Belajarlah! Karena ilmu akan menghiasi ahlinya, dia keunggulan & pertanda semua pujian. Berenanglah ke tengah samudera pengetahuan.
Setiap saat ingat Allah maka Dia akan menemani.

•Di kala hati sedang gundah gulana. Maka Ingatlah Allah! krn dg mengingat Allah, hati kita akan menjadi tenteram (QS. ArRa’du:28).
Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku (89:29-30).
lngatlah Allah di waktu senggang, maka Allah akan ingat kau pada waktu susah.

•Jangan coba-coba hidup hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Libatkankah selalu Allah dalam setiap proses kehidupan kita.
La Tahzan Inna Allah ma’ana. Don’t be sad, because Allah is with you.

•Ilmu adalah cahaya yang Allah tempatkan didalam hati seseorang. Dalam meraih atau mencapai cahaya itu diperlukan Ittiba (mengikuti Nabi Muhammad SAW) dan menjauhkan diri dari hawa nafsu serta perbuatan bid’ah (Kata Imam Adz-Dzahabi)...

•Kebijaksanaan orang lain sulit dipelajari, namun pengetahuan orang lain bisa untuk kita pelajari. Puasa Ramadhan, itu seperti cinta pertama, pada hari pertama rasanya gelisah, tetapi pada hari-hari akhir akan memberi kita kenyamanan.

•Aku muslim, tapi aku bukan muslim karena aku tak tahu tujuan kemuslimanku, karena aku tak ada petunjuk untuk mencapai kemuslimanku. Jangan mempermasalahkan dirimu, jikalau esok kafir lebih melenakanku, jangan mempermasalahkan orang sekitarku jika kafir lebih menjadi keutamaanku. Dimana cahaya Islam.

•Sebuah ujian dan cobaan adalah suatu kesulitan. Dimana kesulitan harus kita hadapi dengan senyuman yang layak untuk disanjung dunia, senyuman optimis menembus telaga air mata.

•Sebagai umat muslim, kita harus tahu dan ingat bahwa orang kafir tidak akan tidur nyenyak ketika islam merdeka. Seperti yang telah diterangkan dalam QS. Al Baqarah: Bahwa orang yahudi tidak akan rela, sehingga kamu mengikuti agama mereka.

•Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu. Salah seorang bertanya kepada Imam, Apakah tanda-tanda tawadhu itu? Beliau menjawab, Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekal

Apa Itu Logistik?

Logistik adalah manajemen aliran sumber daya antara tempat/titik asal dan tempat/titik akhir untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan, misalnya kebutuhan pelanggan atau perusahaan. Sumber daya yang dikelola dapat berupa barang dalam bentuk fisik, misalnya makanan, peralatan, perlengkapan kantor atau manusia juga. Selain itu sumber daya tersebut juga dapat berupa sesuatu yang abstrak seperti informasi dan waktu.

Secara garis besar kita bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa logistik merupakan suatu layanan dukungan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang efisien dan efektif terhadap barang, jasa serta informasi dari titik asal sampai ke titik tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Komponen utama logistik adalah penyimpanan/gudang  dan aliran sumber daya (barang / jasa / informasi).

Seperti yang kita ketahui bahwa misi logistik pada prinsipnya adalah mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah dan kondisi yang tepat, serta dengan biaya yang terjangkau maka kita dapat melihat bahwa manajemen logistik yang baik sangatlah diperlukan oleh setiap pihak yang berkepentingan.

Manajemen logistik merupakan bagian dari rantai pasokan (supply chain). Beberapa unsur penting dalam supply chain ini antara lain pengadaan, pergudangan & invetarisasi, transport, distribusi, sistem informasi dan aliran dana

Pengurangan Risiko Bencana (PRB)

Pengurangan risiko bencana adalah cara yang sistematis untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan pada saat bencana berdasarkan risiko dan kajian tentang bencana.

Mengingat banyaknya jenis atau sifat dari bencana, maka kita dapat melihat bahwa jangkauan PRB ini sangat luas.  Pada penulisan kali ini saya hanya akan membahas garis besarnya saja.

Jadi pada intinya kita bisa melihat bahwa ada empat aktivitas yang harus dilakukan dalam PRB ini:

1. Identifikasi risiko dan tingkat kerentanan.

Yang perlu diidentifikasi antara lain jenis atau sifat bencana, lokasi, berapa besar tingkat kekuatannya (intensitas), jangka waktu dari bencana-bencana sebelumnya untuk bisa melihat tingkat probabilitas atau frekuensi timbulnya ancaman atau risiko bencana. Keadaan dan tingkat kerentanan dari masyakarat dan sumber daya lainnya termasuk infrastruktur juga harus diidentifikasi.

2. Mengkaji risiko dan tingkat kerentanan.

Dalam tahapan ini risiko yang ada harus dianalisa untuk melihat berapa besar tingkat bahayanya, begitu pula tingkat kerentanannya harus dianalisa untuk dapat mengetahui kapasitas dari masyarakat dan sumber daya yang tersedia untuk mengurangi risiko atau dampak dari bencana.

3. Evaluasi.

Risiko dan tingkat kerentanan tersebut harus dievaluasi untuk menentukan risiko mana yang memerlukan prioritas dan penanggulangan.

4. Pelaksanaan PRB berdasarkan evaluasi yang dibuat.

Thursday 24 September 2015

Kearifan Lokal Dalam Kesiapsiagaan Bencana

Mungkin kita pernah bertanya, apa kira-kira yang dilakukan masyarakat setempat jika terjadi gempa bumi, banjir, tanah longsor atau bencana lain di masa yang lampau ? Apakah pada saat itu sudah ada yang namanya manajemen bencana ? apakah saat itu sudah ada yang namanya kesiapsiagaan ? Apa yang mereka lakukan pada saat itu dalam menghadapi ancaman bencana ? Bagaimana mereka saat itu bisa pulih kembali setelah terjadi bencana ? Terkadang kita mungkin berpikir apa yang dilakukan mereka saat itu lebih baik daripada apa yang kita lakukan sekarang. Mereka saat itu mungkin berpikir jauh lebih ke depan daripada apa yang kita pikirkan saat ini. Mereka saat itu mungkin lebih peduli terhadap lingkungan daripada kita saat ini.

Apakah kebijakan dan implementasi penanggulangan bencana yang dibuat oleh pemerintah atau organisasi profesional lainnya sudah sesuai dengan karakterisktik suatu daerah dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat ?

Kearifan lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan dan lokal. Kearifan adalah suatu pemahaman dan kesadaran yang mendalam tentang orang, benda, peristiwa atau situasi sehingga persepsi, penilaian, dan tindakan yang dilakukan berdasarkan pemahaman dan kesadaran tersebut. Sesangkan Lokal bisa diartikan sebagai satu tempat.

Jadi secara garis besar kita bisa mengatakan bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan atau kesadaran yang diwarisi secara turun temurun yang sudah menyatu dengan masyarakat dan budaya setempat.

Terkadang kita melihat bahwa masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana sebagai “orang yang lemah” atau bahkan sebagai “calon korban” sehingga kita sebagai pihak luar akan datang “membawa/memberikan pengetahuan terkini” dalam berbagai bentuk. Kita tidak berpikir bahwa sebenarnya masyarakat lokal itu sendiri mempunyai kapasitas dalam kesiapsiagaan. Dari contoh di atas, bisa terlihat bahwa sebenarnya kita membutuhkan suatu cara untuk menggabungkan metode-motode lokal dengan teknik-teknik serta informasi dan pengetahuan baru agar kesiapsiagaan bisa lebih efektif.

Untuk mewujudkan hal itu maka dibutuhkan kerjasama yang erat dari semua pemangku kepentingan baik itu dari pemerintah, organisasi profesional, akademisi maupun masyarakat lokal itu sendiri.

Tips Sederhana Menghadapi Gempa Bumi

Gempa Bumi adalah salah satu bencana alam yang sering sekali terjadi.  Khusus buat kita di Indonesia, hampir setiap hari gempa bumi terjadi di berbagai tempat dengan skala yang berbeda-beda.

Secara garis besar gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan (kerak bumi) yang bergerak. Semakin lama tekanan itu makin membesar sehingga mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan, pada saat itulah gempa bumi terjadi. Gempa bumi bisa terjadi kapan saja dan dimana saja serta sifatnya tidak dapat diprediksi, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk selalu bersiapsiaga.

Apa saja yang harus kita persiapkan di rumah:

1. Perhatikan kondisi rumah kita.

• Barang pecah belah sebaiknya diletakkan di bagian yang rendah dan tertutup.
• Lemari dan barang-barang yang berat dirapatkan ke dinding.
• Pigura foto, lukisan, cermin atau sejenisnya yang digantung di dinding sebaiknya jangan berada di atas tempat tidur, di atas kursi atau sofa atau di atas barang pecah belah.
• Cek apakah lampu-lampu telah terpasang dengan kuat.
• Periksa apakah ada atap yang rusak, dinding yang retak atau jendela yang rusak. Jika ada kita harus segera memperbaikinya.

2. Persiapkan perlengkapan untuk keadaan darurat.

• Pastikan kita mempunyai air minum dan persediaan makanan ringan yang cukup.
• Persiapkan senter, baterai, lilin dan korek api jika listrik padam.
• Persiapkan obat-obatan seperlunya.
• Persiapkan pakaian bersih serta handuk atau sejenisnya yang dibutuhkan.
• Persiapkan daftar kontak yang dibutuhkan, misalnya nomor telepon rumah sakit, polisi atau nomor darurat lainnya serta keluarga yang tidak serumah.
• Yang tidak kalah penting adalah amankan surat-surat atau barang-barang berharga dan persiapkan uang tunai yang cukup.

3. Mengidentifikasi tempat yang aman di dalam rumah jika terjadi gempa.

Di bawah meja atau perabot lainnya yang cukup kuat.

4. Menambah pengetahuan kita dan seluruh anggota keluarga tentang bagaimana harus bersikap jika terjadi gempa bumi.   Jika perlu, lakukan simulasi sederhana bersama seluruh anggota keluarga.

5. Mencari tahu lokasi untuk evakuasi jika terjadi gempa bumi.

6. Mengikuti pertemuan atau pelatihan evakuasi dan pertolongan pertama jika ada.

Apa yang harus kita lakukan di rumah kita jika terjadi gempa bumi ?

1. Jangan berlari keluar rumah dan jangan panik.
2. Merunduk hingga menyentuh lantai, cari perlindungan di bawah meja atau perabot lain yang kuat dan tunggu hingga guncangan berhenti.
3. Jika berada di atas tempat tidur, lindungi kepala dengan bantal. Jika keadaan memungkinkan segera bergerak menuju ke bawah tempat tidur atau sisi terdekat yang aman seperti merapat ke dinding di siku bangunan.
4. Jauhi kaca, cermin, barang-barang yang tergantung di dinding atau barang lainnya yang mudah jatuh.
5. Jangan menyentuh saklar atau sumber listrik lainnya karena kemungkinan adanya korslet.
6. Tetap berada di dalam rumah sampai guncangan berhenti dan keadaan sudah aman.

Apa yang harus kita lakukan jika berada di luar rumah pada saat terjadi gempa bumi ?

1. Jauhi bangunan, pohon, lampu jalan, tiang listrik dan telepon, papan reklame dan sebagainya.

2. Usahakan mencari daerah yang terbuka dan tetap berada di luar di tempat yang aman sampai guncangan berhenti dan keadaan sudah aman.

3. Jika berada di dalam mobil atau sedang naik motor, segera menepi dan berhenti. Hindari berhenti di dekat atau di bawah pohon, bangunan, jembatan, lampu jalan, tiang listrik dan telepon, papan reklame dan sebagainya. Lanjutkan berkendara jika guncangan berhenti dan keadaan aman, hindari melalui jembatan atau halangan lain yang rusak akibat gempa.

4. Jangan menggunakan lift jika kita berada di gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, bioskop atau tempat lain yang mempunyai lift.

5. Jika terjebak di dalam lift, tekan semua tombol yang ada dan segera keluar jika lift berhenti. Jika tersedia interphone di dalam lift dan berfungsi, segera hubungi manajer gedung menggunakan interphone tersebut.

6. Jika berada di dalam kereta api, berpeganglah pada tiang kereta api sehingga tidak terjatuh jika kereta mendadak berhenti dan jangan panik, ikuti penjelasan dan informasi yang disampaikan oleh petugas kereta api.

Apa saja yang kita lakukan setelah terjadi gempa bumi:

1. Tetap berjaga-jaga jika terjadi gempa susulan, terkadang bahkan guncangan kedua lebih kuat dari yang pertama.
2. Dengarkan berita dari televisi atau radio yang bisa diakses, dengarkan informasi terkini dan bantuan darurat jika ada.
3. Gunakan telepon jika akan melakukan panggilan darurat.
4. Jauhi area yang hancur atau retak.
5. Jauhi lokasi yang berbau cairan berbahaya seperti bensin, minyak tanah atau cairan kimia lainnya.
6. Periksa apabila ada kebocoran gas, jika tercium bau gas segera keluar dari rumah / bangunan.
7. Bantu korban yang luka terutama anak-anak, orang tua atau orang cacat. Berikan pertolongan pertama secara benar. Jangan memindahkan korban yang terluka serius untuk menghindari luka yang lebih parah, cari bantuan medis sesegera mungkin.

Semoga bermanfaat

Respons Tanggap Bencana

Respon adalah pemberian layanan dan bantuan pada saat bencana terjadi dengan tujuan utama untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi dampak penyakit atau yang berhubungan dengan kesehatan, memberikan layanan kesehatan dan memberikan bantuan kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan oleh penduduk yang terkena dampak bencana.

Respons yang diberikan segera setelah terjadinya bencana atau yang kita kenal juga dengan nama tanggap darurat bencana.  Pada tahap ini kegiatan utama yang dilakukan adalah menyelamatkan nyawa dan evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar dan pemberian layanan kesehatan.

Masa tanggap darurat bencana biasanya ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu berdasarkan rekomendasi dari lembaga atau tim khusus yang bertugas untuk menilai dan mempertimbangkan kondisi dan dampak yang terjadi sesaat setelah terjadi bencana.

Respons yang diberikan selama terjadinya bencana, tahap ini kita kenal juga dengan sebutan masa transisi bencana. Pada tahap ini pemberian kebutuhan dasar dan layanan kesehatan tetap berlangsung dan mulai dilakukan pemberian bantuan untuk memperbaiki sarana prasarana vital untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berlangsung. Namun kegiatan pada tahap ini juga bersifat sementara. Terkadang tahap ini terus berlangsung sampai masa pemulihan.

Informasi awal mengenai kejadian bencana bisa didapatkan dari berbagai sumber, baik dari laporan masyarakat, pemerintah lokal setempat, media massa, internet atau sumber terpercaya lainnya. Informasi awal ini harus mencakup data yang dibutuhkan, yaitu:

• Apa : jenis bencana
• Kapan : hari, tanggal, bulan, tahun, waktu setempat
• Dimana : tempat atau lokasi atau daerah bencana
• Berapa : jumlah korban, kerusakan sarana prasarana
• Penyebab : penyebab terjadinya bencana
• Bagaimana : upaya apa yang telah dilakukan

Berdasarkan informasi awal tersebut di atas, Pemerintah atau organisasi profesional lainnya biasanya langsung menugaskan Tim Reaksi Cepat mereka untuk segera melakukan kajian secara cepat dan tepat serta memberikan layanan dukungan yang diperlukan. Secara garis besar, Tim Reaksi Cepat ini akan melakukan kajian dengan memakai referensi dari informasi awal yang diterima dan data sekunder yang tersedia.

Hasil kajian cepat harus memuat data yang diperlukan, yaitu:

• Menjelaskan jenis bencana.
• Menjelaskan waktu terjadinya bencana.
• Menjelaskan tempat atau lokasi atau daerah bencana.
• Menjelaskan siapa dan berapa jumlah korban, yaitu berapa jumlah korban yang meninggal dunia, luka berat, luka ringan, sakit, hilang dan jumlah pengungsi, kerusakan bangunan dan sarana prasarana vital.
• Membuat analisis singkat penyebab terjadinya bencana.
• Membuat analisis singkat sumber daya yang tersedia di daerah terdekat dengan lokasi bencana dan kebutuhan bantuan sumber daya yang mendesak.

Dari hasil kajian Tim Reaksi Cepat ini, kemudian Pemerintah akan menetapkan status atau tingkat bencana dan menetapkan langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk respons.